Sudahkah kamu bicara pada diri kamu sendiri?

Saturday, October 23, 2010 at 3:37am

Bermula dari apa yg disebut manusia, Sempurna.
Saya tahu arti kata sempurna itu hanya milik Tuhan.
Walaupun saya bukan orang yg termasuk fans berat religi, tapi saya tahu bagaimana menghormati Tuhan.

Sempurna,
buat saya bukan sesuatu yang bisa diraih.
bukan sesuatu yang menjadi penilaian.
bukan sesuatu yang harus kita banggakan.
kita tidak pernah sempurna.
dengan satu jerawat atau komedo diwajah, kita sudah tidak sempurna.
jadi jangan menggunakan sempurna sebagai kata pujian untuk sesuatu/seseorang.

Cobalah bercermin,
siapa sebetulnya diri kita,
apa yg kita sungguh2 inginkan dalam hidup,
dengan artian bukan apa yg keluarga atau orang2 sekitar kita mau dari kita.
tapi yang sungguh kita jalani saat ini.

Pernahkan kalian berkaca, dan merasa kalian tidak tahu apa yg sedang kalian lakukan dimuka bumi?
atau apa yang kalian akan capai dalam pekerjaan, pernikahan, persahabatan.
Pernahkan kalian berkaca, dan melihat bahwa kalian bukan siapa2 dibalik make up mahal nan tebal itu?
Pernahkan kalian berkaca, dan membayangkan siapa diri kalian tanpa kehadiran orang2 disekitar kalian?
Atau pernahkah-pernahkah yang lain.

Silahkan mengkritik diri kalian saat berkaca.
Mungkin ternyata mata kalian kecil sebelah,
Mungkin pori-pori wajah kalian besar seperti buah jeruk,
Mungkin alis kalian tidak simetris,
atau mungkin kalian tidak punya 'muka'.
Coba lihat, apa bisa kalian menilai diri kalian sempurna?

Apakah kalian menyalahkan Tuhan kalian, yg telah susah payah menciptakan milyaran wajah dan tidak ada yang sama?
apakah kalian mencerca-Nya karna memberi kalian kulit hitam sensitif sehingga timbul jerawat2 batu diwajah hingga kalian mati dan seumur hidup dijauhi karenanya?
pernahkah?

maka coba lihat lagi kedalam diri kalian wahai manusia,
jangan merasa paling sempurna, jangan merasa sombong,
jangan merasa paling segalanya.

Mengapa kalian mudah sekali untuk menilai orang menjadi buruk 'rupa' hanya karena satu ke-salahpaham-an?
Mengapa kalian mudah sekali untuk melecehkan wanita-wanita malam yg juga mencari sesuap nasi?
Mengapa mulut kalian mudah sekali menyulut pertengkaran?
Mengapa sikap kalian sungguh sinis melihat orang2 dibawah? merasa sudah diataskah?

Bagaimana jika itu berlaku pada kalian,
ketika Tuhan menilai kalian menjadi buruk rupa selamanya saat kalian lupa sholat subuh, malas ke gereja, dsb.
dan segala macam usaha kalian untuk tidak lupa dikemudian hari, menjadi sia-sia karena Tuhan tidak mengenal angka 2
dan seterusnya, yg disebut kesempatan.

Maka bicara pada dirimu sendiri,
apakah dengan sholat 5 waktu, pergi ke gereja setiap minggu, dsb sudah membuat kalian lebih baik?
apa yang disebut baik?

bicaralah dengan dirimu sendiri,
apakah kata rukun sungguh sudah mahal harganya?
apakah kata mendengarkan sudah sungguh langkanya?
apakah kata kesempatan itu tidak tertulis dalam kamus bahasa manusia?
sementara kamus Tuhan-mu memerintahkan umat manusia untuk saling mengerti, menyayangi dan memaafkan.

..................

Tuhan masih memberikan kesempatan untuk kalian setiap hari menghirup udara dan tidak dipungut biaya,
Tuhan masih memberikan beribu kesempatan untuk kalian bisa bekerja, menghidupi keluarga dan membawa senyum untuk orang2 sekitar kalian.
Jangan membatasi kesempatan hanya diangka 2 atau 3, melihat umur manusia yang bisa sampai 100 tahun,
selama itulah Tuhan memberikan kesempatan.
Dan siapakah kamu, yang hanya mengenal angka 2 dan 3?
Apakah kamu bisa menciptakan nyawa?

..................

Untuk itu kesempurnaan hanya milik Tuhan yg Maha segalanya.
Tuhan murah hati, pemaaf dan masih banyak sifat-sifat lainnya.
Ketika kamu mencari Tuhan, sebenarnya Tuhan berada dalam sifat-sifat baik tadi dan kamu hanya perlu meniru sifat2 Tuhan tadi untuk menjadi bagian dari ke-sempurna-an.

maka, dimana ke-sempurna-an yang ada pada diri kalian?

Sudahkah kamu bicara pada diri kamu sendiri?

No comments:

Post a Comment