saya ingin steak

Friday, September 24, 2010 at 9:47pm

Mungkin ini titik terlemah diri saya selama saya pernah 24 tahun hidup.

saya tidak pernah bahagia.
hingga saya punya keluarga kecil saya sendiri.

saya tidak menemukan kasih sayang yg abadi sebelum ini.
atau mungkin ini pun tidak akan abadi.

kesedihan bermunculan dalam masalah2 yg saya tidak mengerti.
masalah keluarga yang menurut saya sangat tidak rasional.
belum lagi masalah teman yang nampaknya membuang saya begitu saja.
dan masalah dimana tempat saya sebenarnya di hati orang2 yg saya anggap dekat.

sungguh jika belum ada emas putih melingkar dijari manis saya,
nampaknya saya akan mengakhiri hidup saya.
jangan bilang itu tidak baik.
kadar dan kapasitas orang berbeda-beda.
masalah orangpun berbeda-beda.
saya tidak butuh diberitahu, karena kalian tidak pernah mau mengerti saya.
jadi jangan sok tahu.

mengakhiri hidup,
mungkin lebih mudah dari pada saya menjalani hidup yang sungguh berat dipikul ini.
bukannya saya tidak bersyukur dengan apa yg telah saya punya.
tapi saya tidak pernah minta dilahirkan dan saya lahirpun tanpa niatan.
bahkan histori lahirnya saya kemuka bumi cuma Tuhan yang tahu.
mungkin ternyata saya berumur 26 tahun atau 30 tahun, siapa yang tahu.
jadi silahkan kalian mencerna sendiri apa yg telah saya alami disini.

saya hanya menjadi sarana orang-orang yang butuh butuh lelucon2.
saya hanya menjadi sarana contoh orang-orang idiot yang tidak mensyukuri hidupnya yang serba gampang.
saya hanya menjadi sarana orang-orang minta tolong, dimana kalian ketika saya butuh pertolongan?
oh tentu sedang sibuk tertawa dalam satu meja besar yg pasti tagihan bonnya besar, sementara disisi lain sebelumnya bercerita bagaimana susahnya keuangan keluarga kalian.
sungguh aneh tapi nyata ya ada manusia-manusia seperti itu.

saya manusia yang penuh kritik, karena saya tidak suka dilecehkan.
ketika kamu mulai melecehkan saya, jangan sakit hati ketika kalimat-kalimat tajam keluar dari mulut saya.
tapi anehnya jadi saya yang salah, padahal siapa yg duluan menyakiti perasaan siapa.
lagi-lagi, aneh tapi nyata.

dan ketika dulu saya diambil,
saya dirawat dan tumbuh menjadi seorang pemberontak dirumah yang sunggu diktat.
saya tidak bisa diatur, saya melakukan apa yg saya anggap berguna buat saya.
hingga ketika dewasa saya keluar rumah dan berkelana.
membuat saa banyak berfikir bahwa hidup ini adalah sendiri.
bukan dengan siapa-siapa.

saya adalah pengelana kesepian, yang hanya tertawa terbahak-bahak menutupi tiap tetes air mata yg keluar ketika saya sedang menghitung domba malam hari.

saya tidak takut dengan siapapun kecuali Tuhan.
ketika masalah keluarga semakin tidak ada ujungnya,
saya memutuskan untuk menutup kuping dan harus segera pergi lari jauh-jauh dari itu semua.
saya cuma punya hati satu, otak satu, dua kaki dan tangan,
apakah menurut kalian bisa menampung masalah sedemikian rupa besar dan tidak rasionalnya?
tidak bisa.

saya ingin pergi ke terapis karena saya punya kepribadian ganda,
yg ketika saya berubah, saya tidak tahu apa yg sedang terjadi.
saya sangat takut dia muncul tiba-tiba disaat saya berada ditengah-tengah keramaian.

siapa saya?
hanya Tuhan yang tahu.
bahkan orang yg melahirkan saya sendiri tidak tahu saya sekarang masih hidup atau sudah membusuk dineraka.
bahkan orang-orang yg saya anggap dekat, tidak tahu siapa saya, hingga ketika satu masalah terjadi,
hal-hal baik yg saya lakukan hanya menjadi kasat mata.

dari dulu hingga sekarang, yang menolong saya hanya diri saya sendiri.

semoga kedamaian menyertai kalian penduduk muka bumi yang beruntung.

No comments:

Post a Comment